Monday, April 9, 2007

Kali ini via Langit ya...

Backsound : Estranged by Guns N’ Roses (langsung ingat kamu) dan Lets Make Love nya Faith Hill (kalau ini kamu dengerin pasti langsung ingat aku) dari musicmacth jukebox di computer ku.

Hari ini berlalu tanpa kehadiranmu. Serasa ada yang hilang dalam diriku. Ya pastilah, paling tidak aku kehilangan teman buat ngobrol malam ini. Tapi bayang dan semangatmu terus ada dijiwa ini.Saat ini kurasa kau sudah berada dirumahmu, rumah orang tuamu tepatnya.

Kau memutuskan untuk berakhir pekan ke kampungmu, setelah dua bulan lebih tidak mengunjungi mereka. Dan sialnya sinyal Simpati buruk banget disana. Sehingga aku tidak bisa menghubungimu malam ini. Walau hanya sekedar untuk mendengar suaramu.

Dan yang bikin kesedihan ini begitu sempurna adalah cuaca yang hujan disini membuat sang bulan tidak menampakkan bundarannya dilangit. Malam saat aku keluar rumah ingin sms-an atau chatting bersamamu.

Seperti janji kita untuk selalu berkomunikasi dengan bulan bila alat komunikasi buatan manusia tidak bisa menyentuh tempat-tempat tertentu. Seperti hari ini, malam ini. Tapi kurasa langitpun bisa menyampaikan kata-kata jiwaku padamu. Kita sms-an dan chatting via langit ya…
Sesekali asyik juga berada dalam keadaan tak berteknologi.

Hari ini kulewati sambil terus memikirkanmu. Asyik banget bila saat melakukan setiap kegiatan kau juga mendampingiku. Dimulai dengan melakukan pencarian dan coba mulai memikirkan. Setelah beberapa hari aku sibuk bersolek (katamu dalam sehari warna template blog-ku bisa berganti dari coklat…putih…abu-abu dan kini kembali putih), kayaknya tiba saatnya aku untuk mulai berbenah diri.
Terimakasih buat nasehatnya selama ini.

Oiya, satu lagi. Besok pagi aku juga akan pergi kekampung, bukan kampungku tapi kampung temanku. Dan kau tau. Jangankan buruk, sinyal simpatipun tidak sampai kesana. Kampuuuuuung banget daerahnya.

Aku akan benah-benah (beres-beres) dulu sekarang. Supaya besok gak terburu-buru. Tahukan perempuan banyak banget yang harus dibawa. Tapi kali ini aku akan bawa sesimpel mungkin. Dan kukira stok baju yang sudah lama dimusiumkan harus dikeluarkan kembali.

Hey, aku pergi ke kampung di daerah pedalamana Aceh (syariat Islam kental disana). Tidak mungkin aku pakai celana jeans dan baju kaos seperti sekarang. Paling tidak sepasang baju abaya sudah cukup untuk kubawa dan akan kupakai pada acara puncak Maulid. Selain beberapa pasang underwear (ini yang penting, gak mungkin minjam kan?).
Sampai jumpa lagi di peradaban ya…

***
Sok tahu banget aku. Memangnya Tangse seberapa tak berteknologinya siy? (ini PR buat ku)